Saat ini kebutuhan kelapa kopyor dicukupi dari pohon-pohon kelapa tertentu yang sebagian buahnya kopyor. Jenis pohon kelapa demikian menghasilkan buah normal dan sebagian kecil dari buah yang dihasilkan tersebut termasuk buah kelapa kopyor. Secara alami, embrio buah kelapa kopyor tidak dapat tumbuh menjadi pohon kelapa. Untuk memperoleh bibit kelapa kopyor, dipergunakan bibit berupa buah kelapa yang diambil dari pohon kelapa yang buahnya sebagian kopyor. Bibit ini kelak akan menjadi pohon kelapa yang menghasilkan presentase buah kelapa kopyor sekitar 2,1% sampai 15% dari total jumlah seluruh buah, kendati idealnya memang diharapkan buah kopyor dari pohon tersebut bisa mencapai 100%.
Untuk memperoleh bibit kelapa yang presentase buah kopyornya tinggi,digunakan teknologi kultur embrio kelapa kopyor. Kekopyoran yang terdapat pada suatu buah kelapa ternyata bersifat genetik. Jadi kalau orang berhasil menumbuhkan embrio dari buah kelapa kopyor, buah tersebut akan menghasilkan atau berbuah kopyor dengan persentase yang tinggi. Kegagalan tumbuhnya embrio kelapa kopyor adalah akibat dari abnrmalitasnya daging buah (endosperm) kelapa kopyor tersebut. Daging buah kelapa kopyor cepat membusuk setelah tua, sehingga embrio pun gagal tumbuh karena tak memiliki persediaan makanan. Jadi dalam kultur embrio kelapa kopyor, embrio harus terlebih dahulu disapih dari buahnya lalu ditumbuhkan dalam media buatan sebagai pengganti makanan alamiahnya.
Sebagai bahan tanam pada kultur embrio kelapa kopyor, embrio kelapa kopyor harus diambil dengan hati-hati dari buah kelapa kopyor, embrio ini kemudian disterilkan dalam larutan kalsium hipoklorit 5% selama 10 menit, lalu dicuci dengan aquades steril hingga 3 kali. Embrio ini kemudian siap untuk dikulturkan. Embrio dapat dikulturkan dalam dua tahap, yakni tahap cair dan tahap padat. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengkulturan embrio kelapa kopyor tersebut, silakan baca artikel kami yang berjudul teknik pengkulturan kelapa kopyor.
0 komentar:
Posting Komentar