Kutu putih (Planococus citri) adalah kutu yang dapat menjadi hama dan sekaligus juga dapat menjadi alternatif pengendalian hama lainnya seperti penggerek buah kakao dan penghisap buah kakao. Kutu yang temasuk ke dalam family pseudococeae dan ordo homoptera ini menjadi hama jika menyerang bunga, calon buah, tunas, dan daun-daun muda tanaman kakao. Sedangkan jika menempel pada buah, kutu putih justru dapat mengundang semut hitam yang merupakan predator beberapa hama.
Serangan kutu putih pada tunas daun menyebabkan terjadinya pertumbuhan yang tidak normal pada daun tersebut dan terjadinya pembengkokan pada cabang yang terbentuk dari tunas yang terserang. Serangan kutu putih pada bunga dan calon buah dapat menyebabkan pertumbuhan buah menjadi abnormal. Sedangkan pada buah dewasa, serangan kutu putih tidak menimbulkan masalah yang berarti.
Siklus hidup
Siklus hidup kutu putih dimulai dari imago. Imago yang berwarna orange dan tubuhnya diselimuti lapisan lilin berwarna putih memiliki sepasang sayap tembus pandang pada jantannya sedangkan imago betinanya tidak memiliki sayap. Imago betina meletakan telur tepat dibawah tubuh induknya. Telur tersebut umumnya berwarna putih dan diselimuti benang-benang halus yang juga berwarna putih. Setelah menetas, telur menjadi larva yang berwarna kuning dan tubuhnya dilapisi oleh lapisan lilin yang tidak terlalu tebal.
Pengendalian
Kutu putih dapat dikendalikan dengan mengembangbiakan semut hitam yang dapat mempredasi telur dan memakan selaput atau lapisan lilin pada tubuh kutu putih. Lapisan lilin pada tubuh kutu putih ini diketahui memiliki kandungan zat tepung (karbohidrat) yang sangat disukai oleh semut hitam. Namun, pada intensitas serangan yang terlalu tinggi, populasi kutu putih juga dapat dikendalikan dengan aplikasi insektisida berbahan aktif fosfamidon, karbaril, dan monokrotofos.
0 komentar:
Posting Komentar