Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

Kami Siap Melayani Pemesanan Segala Jenis Pupuk Yang berkualitas Dan Berkadar Non Subsidi ke seluruh wilayah di indonesia, Untuk info lebih Lanjut Bisa hub. Alamat Di bawah ini:

Nama : Bpk. Indra
Alamat : Sidayu Gresik
No. Telp : 082391699911
e-mail : indralow1@gmail.com

Senin, 17 Juni 2013

Rehabilitasi Tanaman Kakao dengan Sambung Samping

Teknik sambung samping (side grafting) adalah suatu teknik perbaikan kualitas tanaman kakao tanpa melakukan replanting, yakni dengan menyambungkan batang entres dari kakao yang bersifat baik ke permukaan samping batang utama dari tanaman yang akan direhabilitasi. Dengan teknik rehabilitasi side grafting, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan akan jauh lebih murah dibandingkan bila melakukan replanting. Waktu yang diperlukan untuk menunggu masa panen kakao juga akan semakin lebih pendek dan lebih efisien.


Pada sambung samping, entres yang digunakan adalah cabang orthotrof (cabang yang tumbuh ke atas) maupun cabang plagiotrof (cabang yang tumbuh ke samping) dari tanaman yang memiliki produksi buah yang baik. Entres yang diambil dari cabang tersebut dianjurkan terletak antara bagian yang berwarna coklat dan hijau. Entres diambil sepanjang ± 15 cm memiliki 2-4 duduk daun. Bagian atas duduk daun inilah yang merupakan tempat tumbuh tunas yang akan menjadi batang-batang baru pada tanaman hasil sambung samping. Bagian bawah mata tunas harus dapat disayat serong seperti tombak sepanjang 3,0-4,5 cm dan ujung lainnya dipotong serong sepanjang 2-3 cm bersebelahan dengan potongan bagian bawah kayu mata tunas.

Batang bawah yang digunakan dapat berupa batang utama dan tunas air (chupon) yang telah dipelihara ± 3 bulan dengan diameter 1-2 cm. Jendela okulasi terletak 45-75 cm dari permukaan tanah. Jendela okulasi dapat dibuat berbagai bentuk. Bentuk jendela okulasi yang selama ini dikenal ialah bentuk segitiga, bentuk T (system mika), dan bentuk konvensional. Berdasarkan uji coba yang telah penulis sendiri lakukan, bentuk T (system mika) memberikan persentase kehidupan yang lebih tinggi.

Cara membuat jendela okulasi bentuk segitiga
  1. Buat 2 torehan mengarah ke bawah lebih kurang 7-10 cm menyerupai segitiga sama kaki.
  2. Torehan tersebut dibuat hingga ke kayu atau kambium batang pohon.
  3. Tapak sambungan yang baik akan  menunjukkan warna keputihan apabila tapak torehan dibuka.
  4. Sementara  menunggu entres disiapkan, kulit torehan harus ditutup kembali untuk menghindari infeksi patogen.
  5. Usahakan 2 sambungan bersebelahan dalam 1 pohon. Jarak antara sambungan pertama dan kedua diantara 45-75 cm.

Cara membuat jendela okulasi bentuk konvensional

  1. Buat 2 garis torehan sejajar mengarah ke bawah lebih kurang 7-10 cm dengan jarak 2-3 cm. Torehan dibuat hingga ke kayu atau kambium batang pohon.
  2. Dua garis torehan tadi dihubungkan dengan sebuah torehan horizontal.
  3. Torehan-torehan tersebut kemudian dibuka.

Cara membuat jendela okulasi bentuk T (system mika)
  1. Buat 2 garis torehan berbentuk huruf T pada batang utama.
  2. Lebar torehan horizontal ± 3-4 cm, sedangkan lebar torehan vertical ± 8-10 cm.
  3. Torehan bentuk T siap untuk disambung dengan entres.

Penyambungan
  1. Kayu mata tunas yang telah siap, dimasukkan secara perlahan ke  dalam tapak sambungan dengan membuka lidah torehan supaya bagian potongan tidak rusak.
  2. Bagian sayatan serong yang panjang dari kayu mata tunas dilengketkan kearah kayu tapak sambungan dan bagian sayatan serong pendek membelakangi kulit pohon. Setelah kayu mata tunas dimasukkan kedalam, tapak sambungan dibungkus dengan plastik sehingga menutup kayu mata tunas dan tapak sambungan, lalu diikat kuat dan dipastikan air hujan tidak akan masuk.

Perlakuan pasca sambung samping

  1. Plastik perlu dibuka setelah 7 hari setelah penyambungan dilakukan. Ikatan dan tali bagian bawah dibiarkan supaya bagian sambungan akan melekat kuat.
  2. Potong pucuk jika sambungan sudah berumur 3 bulan pada ketinggian 45 cm dari tempat penyambungan dan tinggalkan 3 sampai 5 cm mata tunas untuk membentuk dahan-dahan utama.
  3. Pemupukan boleh dilakukan setelah daun pohon sambungan telah berwarna hijau (sekitar 1-2 bulan setelah penyambungan).
  4. Pohon utama perlu dipotong umur 9 bulan setelah penyambungan dengan posisi 60-90 cm dari tapak sambungan. Potongan batang utama harus  serong.Selanjutnya, lapisi bagian potongan dengan obat luka pohon yang mengandung tar.
  5. Pemangkasan dilakukan 1-3 bulan tergantung keperluan. Pemangkasan pembentukan dilakukan 1-2 kali/tahun setelah musim buah. Tinggi pohon tetap dipertahankan pada ukuran 3-4 m.

0 komentar:

Posting Komentar