Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

Kami Siap Melayani Pemesanan Segala Jenis Pupuk Yang berkualitas Dan Berkadar Non Subsidi ke seluruh wilayah di indonesia, Untuk info lebih Lanjut Bisa hub. Alamat Di bawah ini:

Nama : Bpk. Indra
Alamat : Sidayu Gresik
No. Telp : 082391699911
e-mail : indralow1@gmail.com

Jumat, 21 Juni 2013

Penyakit VSD (Vaskular Streak Dieback) Tanaman Kakao


Penyakit VSD (Vaskular Streak Dieback) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi cendawan Oncobasidium theobromae pada tanaman kakao. Penyakit ini dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman kakao, mulai dari fase pembibitan hingga fase tanaman berproduksi. Serangan umumnya dimulai dari bagian pucuk pada ranting tanaman.

Penyakit VSD (Vaskular Streak Dieback) Tanaman Kakao

Penyakit vaskular streak dieback dapat dikenali dari gejala-gejala yang ditimbukannya pada tanaman kakao yang terserang. Gejala tersebut antara lain
  1. Daun kakao menguning dengan bercak-bercak berwarna hijau muda,
  2. Terdapatnya 3 noktah hitam pada bekas duduk daun bagian dalam dan jaringan kayu yang dipotong,
  3. Jika dibelah, noktah hitam tersebut terlihat lebih jelas dalam bentuk garis-garis hitam,
  4. Pada serangan akut yang tanpa pengendalian, tanaman akan menjadi gundul karena kerontokan daun yang terus terjadi.

Penyakit vaskular streak dieback jika tidak dikendalikan dengan serius dapat mengakibatkan penurunan produktivitas kebun bahkan dapat hingga mengakibatkan kematian tanaman. Hal ini terjadi karena rontoknya daun yang disebabkan oleh VSD mengakibatkan proses fotosintesis tanaman menjadi terhambat.

Penggunaan bibit yang bebas VSD dan bibit dari klon tahan seperti DRC 15 dan ISC 13 sangat penting untuk mencegah serangan penyakit VSD di kebun. Jika gejala serangan penyakit vaskular streak dieback sudah muncul di kebun, teknik pengendalian yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampaknya adalah dengan memotong bagian ranting yang di kayunya terdapt 3 noktah hitam. Pemotongan dilakukan hingga 3 noktah hitam pada bagian kayu yang terpotong tidak tampak lagi dan jika perlu pemotongan dilakukan pada jarak 30 cm dari bagian tersebut. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan meminimalisasi kelembaban kebun melalui pemangkasan, menguatkan sistem kekebalan tanaman melalui pemupukan berimbang, serta sanitasi kebun.

Baca Juga :
Penyakit Busuk Buah Kakao
Penyakit Kanker Batang Tanaman Kakao
Penyakit Jamur Akar Tanaman Kakao

0 komentar:

Posting Komentar