Quintel Blogger theme

A free Premium Blogger theme.

Kami Siap Melayani Pemesanan Segala Jenis Pupuk Yang berkualitas Dan Berkadar Non Subsidi ke seluruh wilayah di indonesia, Untuk info lebih Lanjut Bisa hub. Alamat Di bawah ini:

Nama : Bpk. Indra
Alamat : Sidayu Gresik
No. Telp : 082391699911
e-mail : indralow1@gmail.com

Senin, 18 November 2013

pupuk npk

 http://api.ning.com/files/Ihfqw3KkhM58hvYwXqOh251z5xxPCtMTBobIJKg0LihXijN3Ydwyu-dhRfdWIJaTxlVMCClQFk6YBemh4*YJNR0z6RM35TA*/npk.jpg
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara yang lengkap. Beberapa Unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK adalah sebagai berikut :
1. N (Nitrogen)
Nitrogen keberadaannya mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Nitrogen ini berguna untuk merangsang pertumbuhan vegetatif, menambah kandungan protein, mempercepat perbanyakan sel-sel tumbuh.

2. P (Fosfor)
Tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting fosfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, mempercepat masa panen, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya.
3. Kalium
Kalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap hama, meningkatkan kualitas gabah, buah, dan umbi.

Untuk selengkapnya bisa segera hubungi kami di :

Contact  : Bpk.Indra  082391699911

Pupuk KCL Gresik / MOP Murah

Pupuk KCL / MOP Murah


PUPUK KCL ( MOP) - Muriate Of Potash


   Merupakan pupuk tunggal berkonsentrasi tinggi , mengandung 60% K2O sebagai Kalium klorida.
  Pupuk KCl ( MOP) merupakan pupuk kalium universal/ umum yang cocok untuk semua tanaman yang toleran terhadap klorida dan dapat diaplikasikan pada semua jenis tanah.
  Fungsi dari unsur hara Kalium ( K) ini adalah untuk kekuatan batang, transfortasi glukosa dalam tanah ( sehingga buah lebih manis ) , meningkatkan kualitas buah ( lebih besar, lebih berat, tahan stress kekeringan ( karena mengatur kerja stomata daun) , tahan penyakit, sebagai transfortasi asimilat dan kerja enzim.
  Pentingnya Kalium dalam produksi kelapa sawit. karena dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari kelapa sawit, kebutuhan haranya juga sangat besar. Kalium terlibat dalam banyak fungsi biokimia dan secara positif mempengaruhi hasil pada berbagai jenis tanah ( ukuran tandan dan jumlah tandan) Dengan tambahan nitrogen, kalium memnyebabkan efek sinergis yang meningkatkan pertumbuhan, hasil per tandan dan rasio minyak per tandan.
 
  Spesifikasi KCl ( MOP) :
  Kandungan : K2O = 60% ,
  Bentuk : kristal halus > 0, 16mm,
  Warna : Merah Muda
Untuk selengkapnya bisa segera hubungi kami di :

Contact  : Bpk.Indra  082391699911

Selasa, 06 Agustus 2013

Evaluasi Kesesuaian Lahan

Evaluasi lahan adalah proses dalam menduga klas kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu, baik untuk pertanian maupun untuk kegunaan lainnya. Klas kesesuaian lahan suatu wilayah untuk suatu pengembangan pertanian pada dasarnya menentukan dan mencocokan antara sifat fisik lingkungan yang mencakup iklim, tanah, dan terrain (topografi, relief, batuan di permukaan dan di dalam penampang tanah, singkapan batuan, hidrologi, dan persyaratan tumbuh tanaman).

 Evaluasi Kesesuaian Lahan

Penggunaan dan pemanfaatan lahan yg optimal sesuai dengan daya dukungnya dapat dilakukan bila tersedia informasi mengenai kesesuaian lahan di masing-masing wilayah bersangkutan.

Pengertian Lahan
Lahan adalah bagian dari bentang alam (landscape) yang mencakup pengertian lingkungan fisik (iklim, topografi/relief, hidrologi, dan bahkan keadaan vegetasi alami (natural vegetation) yang semuanya akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Dalam survai dan pemetaan sumberdaya alam, bagian lahan yang satu dengan lainnya dibedakan perbedaan sifat-sifat iklim, landform, tanah dan atau hidrologi sehingga terbentuk satuan-satuan lahan. Untuk keperluan evaluasi lahan sifat fisik lingkungan dirinci ke dalam kualitas lahan, dan kualitas lahan biasanya terdiri dari satu  atau lebih karakteristik lahan (land characteristics)

Kualitas Lahan
Kualitas lahan adalah sifat-sifat atau atribut yang bersifat kompleks dari sebidang lahan. Setiap kualitas mempunyai performance yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu. Kualitas lahan berperan positif apabila sifatnya menguntungkan bagi suatu penggunaan. Sebaliknya, kualitas lahan bisa bersifat negatif bila keadaannya akan merugikan (berkendala) terhadap penggunaan tertentu, sehingga merupakan faktor pembatas. Kualitas lahan bisa berpengaruh terhadap lebih dari satu jenis penggunaan.

Evaluasi Lahan
Evaluasi lahan pada skala kecil (tinjau skala 1:250.000) dengan skala besar (tingkat detail skala 1 : 10.000) perlu dipertimbangkan jumlah dan macam kualitas, serta karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter. Menurut FAO (1983), kualitas lahan yang berpengaruh terhadap produksi dipengaruhi oleh beberapa sifat tanah di antaranya:
  1. Kelembaban
  2. Ketersediaan hara
  3. Ketersediaan oksigen di zona perakaran
  4. Media untuk perkembangan akar (sifat fisik dan morfologi tanah)
  5. Kondisi untuk pertumbuhan (tanah dan iklim)
  6. Salinitas dan alkalinitas
  7. Kemudahan diolah (sifat fisik tanah)
  8. Toksisitas (Al dan FeS )
  9. Resistensi terhadap erosi
  10. Bahaya banjir (frekuensi dan periode banjir)
  11. Temperatur
  12. Energi radiasi dan foto periode
  13. Bahaya unsur-unsur iklim terhadap pertumbuhan tanaman
  14. Kelembaban udara
  15. Periode kering untuk pemasakan tanaman
  16. Varietas tanaman dan hama penyakit

Sedangkan yang menentukan dan berpengaruh terhadap manajemen dan masukan yang diperlukan adalah:
  1. Tanaman berpengaruh terhadap mekanisasi, dan atau pengelolaan lahan secara praktis (teras, alley cropping dsb), konstruksi dan pemeliharaan jalan penghubung.
  2. Ukuran dari unit potensial atau blok area/lahan pertanian.
  3. Lokasi dalam hubungannya untuk persediaan sarana produksi (input), dan pemasaran hasil (aspek ekonomi)

Karakteristik Lahan
Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi (ex. Slope, CH, tekstur, kapasitas air tersedia, kedalaman efektif dsb.). Setiap peta tanah yang dihasilkan dari survei sumber daya lahan, karakteristiknya dirinci dan diuraikan yang mencakup keadaan fisik lingkungan dan tanahnya  yang merupakan interpretasi dan evaluasi lahan bagi komoditas tertentu.

Setiap karakteristik lahan yang digunakan secara langsung dalam evaluiasi lahan biasanya mempunyai interaksi satu sama lain. (misalnya ketersediaan air yang berkaitan dengan bulan kering dan CH rata-rata tahunan; tetapi air dapat diserap akar. Penentuan nilai karakteristik lahan yang berhubungan dengan sifat tanah disesuaikan dengan sifat tanaman yang dievaluasi. Untuk kualitas retensi hara, karena sifatnya mudah diatasi tidak merupakan pembatas utama, sehingga hasil penilaian tidak akan menjatuhkan pada kelas N (tidak sesuai). 

Kesesuaian Lahan dan Tipe Penggunaannya
Kesesuaian Lahan (land suitability) adalah kecocokan lahan untuk penggunaan tertentu (contohnya lahan sesuai untuk irigasi, tambak, pertanian tanaman tahunan atau semusim.
Tipe Penggunaan lahan (land utilization type) adalah jenis-jenis penggunaan lahan yang diuraikan secara lebih detail karena menyangkut pengelolaan, masukan yang diperlukan dan keluaran yang diharapkan secara spesifik. 

Rabu, 24 Juli 2013

Produksi Bibit Kelapa Kopyor dengan Kultur Embrio

Saat ini kebutuhan kelapa kopyor dicukupi dari pohon-pohon kelapa tertentu yang sebagian buahnya kopyor. Jenis pohon kelapa demikian menghasilkan buah normal dan sebagian kecil dari buah yang dihasilkan tersebut termasuk buah kelapa kopyor. Secara alami, embrio buah kelapa kopyor tidak dapat tumbuh menjadi pohon kelapa. Untuk memperoleh bibit kelapa kopyor, dipergunakan bibit berupa buah kelapa yang diambil dari pohon kelapa yang buahnya sebagian kopyor. Bibit ini kelak akan menjadi pohon kelapa yang menghasilkan presentase buah kelapa kopyor sekitar 2,1% sampai 15% dari total jumlah seluruh buah, kendati idealnya memang diharapkan buah kopyor dari pohon tersebut bisa mencapai 100%.


Untuk memperoleh bibit kelapa yang presentase buah kopyornya tinggi,digunakan teknologi kultur embrio kelapa kopyor. Kekopyoran yang terdapat pada suatu buah kelapa ternyata bersifat genetik. Jadi kalau orang berhasil menumbuhkan embrio dari buah kelapa kopyor, buah tersebut akan menghasilkan atau berbuah kopyor dengan persentase yang tinggi. Kegagalan tumbuhnya embrio kelapa kopyor adalah akibat dari abnrmalitasnya daging buah (endosperm) kelapa kopyor tersebut. Daging buah kelapa kopyor cepat membusuk setelah tua, sehingga embrio pun gagal tumbuh karena tak memiliki persediaan makanan. Jadi dalam kultur embrio kelapa kopyor, embrio harus terlebih dahulu disapih dari buahnya lalu ditumbuhkan dalam media buatan sebagai pengganti makanan alamiahnya.

Sebagai bahan tanam pada kultur embrio kelapa kopyor,  embrio kelapa kopyor harus diambil dengan hati-hati dari buah kelapa kopyor, embrio ini kemudian disterilkan dalam larutan kalsium hipoklorit 5% selama 10 menit, lalu dicuci dengan aquades steril hingga 3 kali. Embrio ini kemudian siap untuk dikulturkan. Embrio dapat dikulturkan dalam dua tahap, yakni tahap cair dan tahap padat. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengkulturan embrio kelapa kopyor tersebut, silakan baca artikel kami yang berjudul teknik pengkulturan kelapa kopyor.

Jumat, 19 Juli 2013

Pupuk Majemuk NP (Nitrogen dan Posfor)

Pupuk NP adalah salah satu pupuk majemuk yang mengandung dua unsur hara makro berupa nitrogen dan posfor. Pupuk ini dapat dibuat sendiri dengan mencampurkan pupuk nitrogen dan pupuk posfor atau juga dapat diperoleh dengan membeli beberapa jenis pupuk NP yang memang sudah banyak tersedia di pasaran. Jenis-jenis pupuk NP tersebut antara lain pupuk Diamonium-fosfat (DAP), pupuk Amafos, pupuk Supertikfos, dan pupuk leunafos.

Pupuk Diamonium-Fosfat (DAP)
Pupuk Diamonium-Fosfat (DAP) adalah salah satu pupuk majemuk NP yang saat ini paling banyak diminati oleh kalangan petani Indonesia. Pupuk ini sering digunakan sebagai pupuk susulan untuk menanggulangi masalah ketidakmerataan pemberian pupuk di lahan budidaya. Pupuk yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwijaya ini memiliki kandungan hara Nitrogen dan Posfor yang cukup besar, yakni N sebesar 18% dan P2O5 sebesar 46%.  Sifat pupuk Diamonium-Fosfat (DAP) bersifat mudah larut dalam air dan bereaksi netral pada tanah.

Pupuk Amafos
Pupuk Amafos adalah pupuk majemuk NP yang dibuat dari bahan utama berupa monoamonium-fosfat. Bentuk pupuk amafor berupa granul (butiran) dengan warna abu-abu muda. Pupuk amafos di pasaran dapat dijumpai dalam 2 bentuk yakni Amafos A yang mengandung hara N sebesar 11% dan P2O5 sebesar 48% (lazim disebut sebagai pupuk NP 11-48-0), serta Amafos B yang mengandung hara N sebesar 16,5% dan hara P2O5 sebesar 20% (lazim disebut sebagai pupuk NP 16,5-20-0). Kedua jenis pupuk ini bersifar mudah larut di dalam air dan tidak higroskopis. Pupuk Amafos dapat digunakan sebagai pengganti pupuk ZA dan DS karena kandungan haranya yang hampir sama.

Pupuk Supertikfos
Pupuk Supertikfos adalah pupuk majemuk NP yang juga dikenal dengan sebutan SS.  Pupuk ini memiliki kandungan hara yang hampir sama dengan pupuk Amafos B.

Pupuk Leunafos
Pupuk Leunafos adalah pupuk majemuk NP yang juga dikenal dengan nama diamonium-fosfat-sulfat. Pupuk ini memiliki kandungan hara N sebesar 20% dan kandungan hara P2O5 sebesar 20%. Pupuk ini bersifat mudah larut dalam air.